Selasa, 24 April 2018

Pleno Rekap Suara PPK Lubuk Alung Nyaris Gagal Husni Kamil Manik Hadir, Gerindra Pemenang Suara Kabupaten

Lubuk Alung--Pleno rekap suara tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lubuk Alung, Padang Pariaman, Kamis malam heboh dan nyaris gagal, lantaran ada kekeliruan yang dialami salah seorang caleg dari PDI Perjuangan.
Dari 17 PPK di daerah itu, Lubuk Alung rekapnya yang paling lama, dan terpanjang. Sampai-sampai Ketua KPU RI Husni Kamil Manik datang langsung ke Kantor Camat Lubuk Alung, tempat PPK setempat melakukan pleno rekap demikian.
Sementara, sejak beberapa hari lalu, anggota KPU Padang Pariaman, serta ketuanya Vifner juga terus memantau dan melihat langsung pleno di kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu. Mulai dari pleno PPS, yang cukup menyita waktu, hingga pleno PPK yang selesai, Jumat dinihari sekitar pukul dua itu.
Sebelum meninggalkan Lubuk Alung, Ketua KPU RI Husni Kamil Manik minta aparat kepolisian yang telah siap siaga di kantor camat itu untuk terus mengamankan suasana di Lubuk Alung.
Bagi PPK Lubuk Alung sendiri, kehadiran Husni Kamil Manik adalah prestasi yang sangat luar biasa sekali. "Jarang sekali ketua dan anggota KPU pusat yang hadir di PPK. Mungkin, pleno tingkat PPK di seantero Indonesia ini, hanya Lubuk Alung yang dihadiri langsung Husni Kamil Manik," kata Landi Efendi, anggota PPK Lubuk Alung.
Hasil rekap PPK setempat, untuk tingkat kabupaten Partai Gerindra mampu menjadi partai papan atas. Partai yang didirikan Prabowo Subianto ini mampu meraup suara sebanyak 2.814 suara, atau 14,56 persen. Berikutnya Partai Demokrat sebanyak 2.270 suara atau 11,75 persen. Sedangkan posisi ketiga diambil Partai Hanura sebanyak 2.076 suara atau 10,74 persen.
Sementara, suara untuk DPRD Provinsi di kecamatan itu paling unggul PDI Perjuangan sebanyak 2.782 suara, atau 14,20 persen. Berikutnya PBB. Partai yang lokomotifnya Yusril Ihza Mahendra ini mampu meraup 2.279 suara, atau 14,19 persen. Golkar berada pada posisi ketiga, dengan perolehan suara sebanyak 2.192 suara yang setara dengan 11,19 persen.
Untuk suara DPR RI di kecamatan itu unggul Golkar yang dapat 3.497 suara, setara dengan 18,20 persen. Urutan kedua diambil Partai Demokrat sebanyak 2.840 suara yang setara dengan 14,78 persen. Sedangkan urutan ketiga diambil Partai Gerindra sebanyak 2.621 suara atau 13,64 persen. (525)
-----------------------------------------------------------

Melenggang ke DPRD Sumbar
Sitti Izzati Azis dan Eri Zulfian Tanpa Hambatan

Padang Pariaman--Seiring dengan selesainya rekap suara pada tingkat kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, partai dan caleg siapa yang akan meluncur ke jalan Khatib Sulaiman, Padang dari Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini semakin jelas pula.
Dari tujuh kursi yang tersedia di Dapil ini, diperebutkan 84 caleg dari 12 partai politik. Golkar sepertinya akan mengambil kursi nomor satu. Caleg-nya yang akan melenggang; HJ. Sitti Izzati. Anggota DPRD Sumbar ini mampu meraih suara terbanyak, mengalahkan saingannya; Delvi Mieyeti dan Charul Darwis.
Kemudian, kursi selanjutnya akan diambil Demokrat. Menurut informasi yang beredar, caleg partai pimpinan SBY ini yang akan melenggang; H. Eri Zulfian. Ketua DPRD Padang Pariaman yang maju dengan nomor urut dua ini ternyata mampu mengalahkan HM. Nurnas, anggota DPRD Sumbar yang menjadi caleg nomor satu.
Kursi ketiga diperkirakan direbut Partai Gerindra. Nama Jasma Juni, Rusli Umar, Usman Fond sedang gencar diperbincangkan banyak orang, yang akan merebut kursi DPRD Sumbar dari partai yang didirikan Prabowo Subianto ini. Kursi nomor empat sepertinya diambil NasDem.
Tak ayal lagi, nama Dewi Fitri Deswati, caleg nomor urut dua yang juga perempuan pengusaha ini sedang melambung tinggi. Diperkirakan, Dewi mampu mengalahkan Endarmy, caleg nomor satu di NasDem. Sedangkan perkiraan kursi kelima diambil PPP. Nama Masrizal, Wakil Ketua Komisi I DPRD Padang Pariaman ini mampu mewarnai partai berlambang Ka'bah demikian.
Namun, perolehan suara Masrizal terus dikejar oleh Zalman Zaunit. Suara caleg nomor urut lima ini dikabarnya banyak di Kota Pariaman. Kursi ke enam, akan diambil PDI Perjuangan. Caleg-nya yang akan menang diperkirakan Joni Amir Datuak Malano. Namun, bekas pimpinan BUMD ini belum juga bisa aman, karena perolehan suaranya terus digenjot Yose Firman dan Mayadi.
Kursi panas terakhir diperebutkan PAN, PKB dan PBB. Melihat kondisi saat ini, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Satu kursi terakhir sangat panas. Tiga partai tersebut saling kejar-kejaran suaranya di dua daerah yang menjadi Dapilnya. (525)
-----------------------------------------------------

54 Tahun PMII Pariaman
Tingkatkan Kekuatan Aswaja dan Kepemimpinan

Pariaman--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus didorong untuk melakukan berbagai kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan penguatan nilai-nilai Islam moderat yang berdasarkan paham Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja). Penguatan ini semakin penting dirasakan mengingat makin kuatnya tantangan yang dihadapi kader PMII di tengah pergulatan pemikiran global.
Ketua Umum PKC PMII Sumatera Barat Afriendi mengungkapkan hal itu pada puncak Harlah PMII ke-54 di PC PMII Kota Pariaman, Kamis (17/4) malam di sekretariatnya Desa Simpang, Kecamatan Pariaman Selatan. Hadir Sekretaris Tanfizdiyah PCNU Kota Pariaman Muhammad Nur, Bendahara PW GP Ansor Sumbar Armaidi Tanjung, Ketua Umum PC PMII Kota Pariaman Satria Effendi, Ketua PC PMII Padang Pariaman Rodi, Mabincab PMII Kota Pariaman Ory Sativa Sakban, mantan Ketua Umum PMII Kota Pariaman Hendri dan Idris.
Menurut Afriendi, upaya yang harus dilakukan kader PMII dalam meningkatkan penguatan nilai-nilai Aswaja adalah melakukan kegiatan lebih banyak di pondok pesantren. Artinya, kader PMII harus lebih dekat dengan para ulama yang menjadi panutan di tengah masyarakat.
"Kader PMII ke depan yang diharapkan adalah yang memiliki kekuatan Aswaja dan kepemimpinan. Kekuatan Aswaja ditumbuhkan dengan melakukan kegiatan di pondok pesantren, selain melalui pengkajian, diskusi dan pendalaman nilai dasar perjuangan (NDP). Sedangkan kekuatan kepemimpinan dibentuk melalui kekuatan organisasi. Dimana kader berproses di PMII ini," kata Afriendi, anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat ini.
Afriendi menambahkan, sudah saatnya kader PMII memperbanyak zikir. Jangan hanya aksi di lapangan seperti demo, bakti sosial dan sebagainya. "PMII harus memiliki karakter tersendiri. Kehadiran PMII hendaknya sesuai dengan misi kelahiran PMII 54 tahun lalu," kata dia.
Terkait pelaksanaan Pemilu 9 April lalu, Afriendi menilai masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan masih banyaknya masalah yang ditemui saat pelaksanaan pemunggutan suara. Diantara masalah yang ditemui, adanya kertas suara yang tertukar satu daerah pemilihan dengan daerah pemilihan lain, pencoblosan ramai-ramai oleh pihak tertentu, dan banyaknya indikasi money politik (politik uang) yang dilakukan caleg.
PMII yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, turut mendukung pelaksanaan Pemilu 9 April yang bersih, jujur, aman dan mendorong tingkat partisipasi pemilik. Namun upaya yang dilakukan baru sebatas himbauan dan ajakan di media massa agar semua pihak dapat menjalankan peran masing-masing sehingga pelaksanaan Pemilu 9 April berjalan lancar, aman, tertib dan sesuai dengan undang-undang.
PMII sangat prihatin adanya gejolak pasca Pemilu 9 April. Baik protes tim sukses caleg yang berujung dengan tindakan kekerasan, pembakaran kantor penyelenggara Pemilu karena tidak menerima kekalahan sebagai caleg,  sampai adanya caleg yang mengalami gangguan jiwa hingga masuk rumah sakit jiwa, kata Afriendi.
Dikatakan Afriendi, agenda Pemilu 2014 yang di depan mata adalah pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres). Pada Mei 2014 sudah mulai pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Kader PMII di semua tingkatan diminta untuk turut mengawal pelaksanaan Pilpres sehingga dapat berjalan lancer. Kader PMII harus berperan aktif menyukseskan Pilpres tersebut," kata Afriendi. (525)
-----------------------------------------------

Pol PP dan Pemilik Orgen Teken MoU
Tidak Adalagi Hiburan Orgen Lewat Tengah Malam

Pariaman--Satpol PP Kota Pariaman bersama pengusaha pemilik orgen melakukan MoU. Acara yang difasilitasi Pelres kota itu, dihadiri sekitar 15 orang pengusaha orgen tunggal yang ada di Kota Tabuik tersebut, berlangsung Kamis, (17/4) di Mapolres setempat.
Kepala Satpol PP Yota Balad menyebutkan, kenakalan remaja marak akhir-akhir ini, salah satunya dipicu oleh hiburan malam yang kian tak terbendung. Hal itu punya rentetan panjang dengan narkoba, maksiat dan perbuatan terlarang lainnya.
"Perda 03 tahun 2006, yang di revisi dengan Perda 10 tahun 2013, dimana isinya dalam fasal 9 berbunyi; pertunjukkan hiburan orgen tunggal hanya dibolehkan sampai pukul 24.00 Wib. Kemudian, artis yang tampil dilarang memakai pakaian yang tidak sopan," kata dia.
Yota Balad bersama Kasi Linmas Batrizal mengatakan, dalam Perda tersebut dijelaskan lagi setiap orang pribadi maupun kelompok yang akan mengadakan pertunjukkan orgen tunggal, harus memperoleh izin dari Pemda dan Kepolisian.
Jadi, katanya lagi, menindak-lanjuti hal demikian maka Pol PP bersama pengusaha orgen melakukan MoU, supaya saling mematuhi peraturan yang telah diberlakukan di Kota Pariaman itu.
Titian Sumarni, salah seorang pemilik orgen tunggal yang hadir dalam acara demikian mengaku senang, dan sangat mendukung untuk tegaknya Perda yang telah dibuat bersama eksekutif dan legislatif itu.
"Sebelum peraturan itu keluar dan diberlakukan, kita telah menampilkan pertunjukkan orgen hanya sampai jelang pukul 24.00 Wib. Bahkan, khusus pemain dan artis orgen yang saya punyai, semuanya mencerminkan etika dan moral, serta menjunjung tinggi adat-istiadat yang berlaku di Pariaman," ujar Titian Sumarni.
Dia menceritakan, suatu kali pernah menolak permintaan orgen yang artinya hots dan bisa di sawer. "Bagi saya yang penting, bagaimana adat minangkabau dijadikan pegangan kuat dalam menjalankan bisnis ini," ungkapnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar