Padanag Pariaman--Pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin bertalu-talu. Pembicaraan tentang siapa kandidat yang mencuat kian menghangat, baik di ranah publik maupun di grup-grup media sosial.
Terkait dengan Pilkada Kabupaten Padang Pariaman, pembicaraan tentang kandidat bakal calon bupati bahkan meluas hingga ke perantauan. Para perantau asal daerah ini umumnya sangat peduli terhadap kampung halaman.
Dalam beberapa grup diskusi muncul usulan agar figur yang hendak mencalonkan diri jadi bupati mengundurkan diri dari kepengurusan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), paguyuban wadah berhimpun para aktivis rantau asal daerah itu.
Menyikapi usulan tersebut, Bagindo Yohanes Wempi langsung menunjukkan respons positif. Dengan surat bertanggung 29 November 2019, Bagindo Yohanes menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKDP Sumatera Barat Bidang Pemuda dan Olahraga.
Kepada wartawan, Jumat (29/11), Bagindo Yohanes menyebutkan alasan dia mundur dari Kepengurusan DPW PKDP agar bisa fokus maju jadi calon Bupati Padang Pariaman. Selain itu, untuk menghindari adanya pemanfaatan fasilitas PKDP untuk kepentingan pilkada.
"Demi menjaga kesatuan, kekompakan di PKDP agar tidak terseret konflik internal," cetus anak muda yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman periode 2009 - 2014 ini.
Ia menambahkan, saran dan masukan dari niniak-mamak, tokoh masyarakat, para senior, uni, uda, kakak, ajo dan dunsanak pun menjadi bahan pertimbangannya.
"Pekerjaan dan program PKDP sangat banyak yang harus dilakukan. Karena maju jadi calon bupati, saya tidak mungkin bisa melaksanakan program dan kegiatan di DPW PKDP," katanya lagi. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar