Padang Pariaman--Pemilu 17 April lalu agaknya menjadi berkah tersendiri bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Dari tiga orang alumninya yang maju jadi Caleg, dua orang berhasil dan terpilih jadi anggota dewan. Mereka, Afredison yang terpilih di Dapil IV Padang Pariaman; Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Sago, Patamuan, V Koto Kampuang Dalam dan Kecamatan V Koto Timur dari PKB.
Kemudian Asrizal Malin Sinaro yang maju dari PKS di Dapil V Kabupaten Agam. Sementara, Mansurdin Datuak Panduko yang maju dari PPP di Kabupaten Sijunjung belum berhasil. "Di Dapil ini kursi PPP ada, tetapi belum saya yang dapat kursi itu," kata Datuak Panduko.
Afredison, Asrizal dan Datuak Panduko adalah santri yang lama mondok dulunya di Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. Bahkan setelah tamat mereka juga menjadi majelis guru di pesantren yang didirikan mendiang Syekh H. Abdullah Aminuddin pada 1940 M tersebut. Setelah selesai di pesantren, Afredison aktif di tengah masyarakat kampungnya, Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago sebagai Ketua Bamus nagari, dan menjabat Sekretaris DPC PKB Padang Pariaman.
Begitu juga Asrizal Malin Sinaro. Dia aktif melakukan dakwah Islam dengan mengembangkan Pondok Pesantren Ainul Yaqin Padang Kudo, Batagak, Kabupaten Agam. Di Samping itu, pria yang punya putra dan putri hafidz Quran ini juga aktif di DPD PKS dan IKADI Agam, MUI Kecamatan Banuhampu. Punya jiwa sosial yang tinggi, membuat dia satu dari sekian banyak kader PKS yang senang dengan aktivis sosial kemasyarakatan.
Syekh H. Marzuki, Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum kepada Singgalang, Minggu (28/4) menyebutkan, sebenarnya keluarga besar pesantren ini yang berhasil terpilih jadi anggota dewan itu ada tiga. Satu lagi Muthia Azis Datuak Nan Basa yang berhasil kembali jadi anggota dewan Padang Pariaman. Sekarang, Muthia Azis yang juga mantan Walinagari Lubuk Pandan adalah Wakil Ketua DPRD. Muthia Azis, meskipun tak menamatkan pengajiannya di sini, dia adalah mamak dari seluruh santri yang ada di pesantren ini.
"Selamat menjalankan amanah dari rakyat di daerah pemilihannya masing-masing. Pertahankan ciri khas pesantren. Kita Madrasatul 'Ulum terkenal dengan budaya shalat lima waktu di awal waktu dan berjemaah. Jangan sampai akibat sibuk aktivitas di dewan, lupa dan lalai shalat berjemaah," pesan Marzuki.
Kemudian, kata Marzuki, gerakan dan amalkan ilmu yang selama ini diperoleh di pesantren. Ini tentunya akan mampu membendung anggota dewan dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita tahu, betapa banyak oknum anggota dewan yang terlibat korupsi, masalah perempuan, narkoba dan lain sebagainya. Sebagai yang berangkat dari pesantren, amalkan ilmu, insya Allah terhindar dari semua kejahatan itu," ungkapnya.
Dan yang tak kalah penting itu, harap Marzuki, jalankan amanah rakyat yang diwakili. "Kita duduk di dewan karena ada suara dan coblosan dari rakyat. Jangan sampai ada rakyat yang tersakiti, terlupakan kepentingannya," tegasnya. (501)
Alhamdulillah, semoga "Tuo-Tuo" jadi pejabat yang amanah, yang bisa mengalirkan nilai-nikai Islam di tengah2 masyarakat, jadi panutan dan contoh teladan umat, Aamiin
BalasHapusAmin ya rabbal'alamin
BalasHapusSelamat menjalakan amanah rakyat