Padang Pariaman--Segenap Pendamping Program Keluarga Harapan (PPKH)
Kabupaten Padang Pariaman sepakat memberikan penghhargaan kepada Bupati Ali Mukhni.
Penghargaan tersebut diberikan atas kepeduliannya terhadap sukses PKH dan
adanya pemberian insentif kepada PPKH pada APBD 2019.
"Bapak Bupati Ali Mukhni sangat peduli dengan PKH. Buktinya beliau
selalu hadir dan respon dengan PKH. Tambah lagi tahun ini Pendamping PKH
diberikan insentif. Ini kan luar biasa," ujar Riko Kurniawan,
Koordinator PPKH Padang Pariaman saat lonching Bantuan sosial PKH di Hall Saiyo
Sakato, Kamis lalu.
Acara tersebut dihadiri Koordinator PPKH Wilayah Sumbar Nur Annisa, Kepala
BRI Pariaman, Kepala OPD, Camat, PPKH se-Padang Pariaman dan Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) PKH.
Riko mengatakan, bahwa saat ini terdapat 17.033 KK penerima Bansos PKH.
Untuk tahap 1 telah dikucurkan dana Rp25 miliar dan diserahkan kepada KPM. Ia
juga apresiasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DSP3A) yang telah memfasilitasi seluruh kegiatan PKH.
"Kami segenap PPKH mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati,
misalnya berdoa semoga Padangpariaman menjadi yang terbaik dalam PKH ini,"
kata Riko.
Bupati Ali Mukhni mengatakan, terima kasih atas reward yang diberikan.
Penghargaan ini dijadikan sebagai bahan bakar dalam meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat miskin khususnya untuk PKH yang diprakarsai oleh Kementerian Sosial
RI.
"Tugas pemda menyukseskan program pemerintah pusat. Saya terharu,
diapresiasi oleh PPKH, semoga ini menjadi oemicu untuk berbuat yang terbaik
untuk PKH," kata Bupati yang juga peraih Satya Lencana kebaktian sosial
dari Presiden itu.
Insentif Pendamping PKH, kata Ali Mukhni, telah diberikan 500
ribu/orang/bulan. Ke depan, insentif akan ditingkatkan dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja pendamping PKH.
Pada acara lonching bansos PKH tersebut juga diberikan penghargaan kepada
masyarakat yang telah keluar dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH sebanyak empat orang dinyatakan
Graduasi Mandiri. Artinya, keempat warga tersebut mengundurkan
diri dari program PKH.
Graduasi
Mandiri yaitu orang dengan sadar sendirinya menyatakan keluar sebagai KPM PKH
dan menyatakan dirinya tidak berhak menerima bantuan PKH, karena ada yang lebih
layak lagi menjadi KPM PKH.
Keberanian
untuk keluar sebagai KPM PKH inilah yang membuat Pemerintah
Kabupaten Padang Pariaman untuk memberikan apresiasi dan
dijadikan contoh kepada masyarakat. Adapun keempat Graduasi Mandiri
tersebut, yaitu Irnawati KPM Kecamatan Enam Lingkung, Eka Saputri KPM Kecamatan
Enam Lingkung, Harlina KPM Kecamatan Batang Anai dan Dayang KPM Kecamatan
Ulakan Tapakis. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar