Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Nagari Lubuk Alung, Sutan Yardi kepada Singgalang membenarkan Iriato setelah pencoblosan mengalami down, dan kerja penghitungan suara di TPS yang terletak di Kampung Durian itu dilanjutkan oleh anggotanya. "Saat dia sakit itu kita belum tahu mekanismenya seperti apa, sehingga saat keluarganya nelpon belum saya tanggapi," ujar Yardi.
Menurut Yardi, saat rekapitualsi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lubuk Alung, Irianto memang diminta hadir langsung di kantor camat. Awalnya dia menolak lantaran kondisinya sangat tidak memungkinankan. Namun, entah kenapa dia paksakan juga hadir saat rekapitualsi demikian.
"Kita semua dari penyelenggara di tingkat nagari turut berduka yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarganya tabah dalam menerima takdir dari Yang Maha Kuasa ini," hara Yardi.
Yardi menyebutkan, kejadian ini telah dilaporkannya secara berjenjang, yaitu ke Ketua PPK Kecamatan Lubuk Alung. Dan Ketua PPK Lubuk Alung Rahmanul Hidayat pun telah melapor secara lisan ke Ketua KPU Padang Pariaman. "Rabu ini pleno terbuka KPU Padang Pariaman di IKK Parit Malintang. Semoga ada ketentuan dalam KPU soal musibah meninggalnya petugas KPPS ini," ungkapnya.
Anggota DPRD Padang Pariaman terpilih, Jondedi yang datang membezuk ke rumah duka ikut berbelasungkawa atas wafatnya pejuang demokrasi tersebut. "Saat dia sakit beberapa saat usai Pemilu saya telah dapat kabar. Ini harus ada tindak-lanjutnya dari KPU. Apalagi, ini kasus pertama di Padang Pariaman," kata anggota dewan yang terpilih kembali dari PDI Perjuangan tersebut. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar