Senin, 22 April 2019

Ali Mukhni Apresiasi KPM PKH DSP3A Padang Pariaman Lahirkan Program ‘Jujurin Saja’ sebagai Langkah Motivasi KPM Menuju Graduasi Mandiri

Padang Pariaman--Empat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Padang Pariaman menyatakan graduasi (keluar) mandiri dari PKH. Mereka yakin sudah mampu menggerakkan perekonomian tanpa bantuan PKH. Selain itu, mereka menyadari masih banyak masyarakat Padang Pariaman yang berhak menerima bantuan tersebut.
Keempat KPM PKH Padang Pariaman yang graduasi mandiri itu; Irnawati dan Eka Saputri dari Kecamatan Enam Lingkung, Harlina dari Kecamatan Batang Anai, dan Dayang dari Kecamatan Ulakan Tapakis. Keputusan mereka keluar secara mandiri sebagai KPM PKH langsung mendapat apresiasi Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni.
“Alhamdulillah, ternyata ada manusia berhati mulia di daerah kita. Mereka memiliki nurani yang sehat. Secara materi, boleh jadi mereka pas-pasan, tidak berlebih, namun di saat mereka memperoleh kesempatan tambahan penghasilan, mereka tak mengambilnya,” ujar Ali Mukhni saat penyerahan piagam penghargaan kepada Irnawati, Eka Saputri, Harlina, dan Dayang di Aula Saiyo Sakato beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Irnawati, Eka Saputri, Harlina, dan Dayang adalah KPM yang memperhatikan kehidupan di sekitarnya. Sehingga mereka menyadari masih ada warga lainnya yang lebih layak menerima bantuan PKH tersebut. Baginya, sikap bijaksana keempat KPM tersebut patut dicontoh KPM PKH di Indonesia, khususnya Kabupaten Padang Pariaman.
“Mereka sangat memahami saat bantuan itu diberikan kepada yang lebih berhak, Allah akan menatapnya dan tersenyum kepadanya. Itu lebih berarti baginya. Saya sangat kagum dan bangga dengan kearifan dan kebijaksanaan mereka,” ujar bupati peraih Satya Lencana Kebaktian Sosial itu.
Ali Mukhni juga menyampaikan isi Surat Al Isra', Ayat 7 yang menjelaskan; “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”.
“Dalam H.R. Muslim juga dijelaskan bahwa ‘Allah membantu seorang hamba selama hamba itu membantu saudaranya’. Insya Allah, empat KPM PKH kita yang graduasi mandiri akan mendapat reski yang berlimpat nantinya,” ujar Ali Mukhni memotivasi. Ali Mukhni menjelaskan, bahwa Pemkab Padang Pariaman merancang program yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Harapannya, angka kemiskinan yang kini 8,04 persen, setidaknya mengalami penurunan 1 persen di tahun 2019. Selain PKH, imbuh Ali Mukhni, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga sedang berjalan di Padang Pariaman. Hanya saja, program tersebut langsung dari Kementerian Sosial, sehingga banyak kendala untuk menambah jumlah penerima yang benar-benar dinilai layak menerimanya.
Menambahkan, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Padang Pariaman, Hendra Aswara, SSTP, MM mengatakan, bahwa pihaknya bersama para pendamping PKH terus melakukan pembinaan untuk memperkuat perekonomian KPM PKH. Misalnya memberikan materi-materi pemanfaatan bantuan dengan baik. Salah satunya untuk modal usaha. Tidak hanya itu, KPM PKH turut dibina dengan materi yang berkaitan dengan cara merawat anak, serta cara mengatur keuangan dengan baik.
Sekarang, imbuh Hendra, DSP3A Padang Pariaman telah melahirkan program inovatif dengan nama “Jujur Miskin, Sadar Sejahtera (Jujurin Saja)”. Katanya program itu digagas sebagai langkah memotivasi sehingga bermental sejahtera, yang tentunya dapat berdampak terhadap perekonomian mereka.
“Artinya masyarakat lebih jujur mengakui bahwa dirinya telah mampu secara ekonomi. Sehingga, secara sadar mereka keluar dari kepesertaan PKH untuk diberikan kepada yang lebih berhak,” ujar Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas dan Kepala DPMPTP Padang Pariaman tersebut.
Hendra menjelaskan tujuh komponen penerima manfaat PKH dalam keluarga. Yakni adanya ibu hamil, bayi dan balita atau anak usia dini, anak usia SD, anak usia SMP, anak usia SMA, anak penyandang disabilitas atau penyandang cacat berat, dan orangtua yang berusia lanjut. “Saat ini terdapat 17.033 KK penerima manfaat PKH yang tersebar di 17 kecamatan. Ini yang akan terus kita motivasi sehingga menjadi keluarga sejahtera,” ungkapnya.
Kata Hendra, Kabupaten Padang Pariaman telah menyalurkan Rp25 miliar bantuan PKH. Sedangkan pada tahap 2 direncanakan disalurkan oleh Kementerian Sosial sebesar Rp15 miliar.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kadisdukcapil M Fadhly, SAP, MM, Kadinkes Yutiardi Rivai, MFarm, Kadis PMD Erman, S.Sos, MM, Plt. Kadis PMPTP Sepno Fahmi, SE, Kabag Humas Protokol Andri Satria Masri, SE, ME, Kabag Pemerintah Umum Rudy R Rilis, SSTP, MM, serta pendamping, operator, dan koordinator PKH Kabupaten Padang Pariaman. (*)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar