Pauh Kambar--Sebanyak 17 bakal calon bupati dan wakil bupati berebut tiket Partai Demokrat Padang Pariaman. Tokoh yang sebanyak itu, dua di antaranya; Januar Bakri dan Jhon Neri berasal dari kader partai pimpinan SBY tersebut. Proses pendaftaran dan pengembalian formulir di mulai pada 24 hingga 31 Desember 2019 di DPC Demokrat di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris.
"Alhamdulillah, rentang waktu yang disediakan untuk proses ini telah kita selesaikan. Hasilnya, kita tetapkan 17 nama, yakni Yobana Samial, Endarmy, Maymuspi, Tosriadi Jamal, Suhatri Bur, Elfi, Bujang Pendawa, Rahmat Hidayat, HM. Yusuf, Tri Suryadi, Darmon, Iqbal Alan Abdullah, Jhon Neri, Idarussalam Tuanku Sutan, Damsuar Datuak Bandaro Putiah, dan Januar Bakri yang akan diajukan ke DPD dan DPP Partai Demokrat untuk proses selanjutnya," kata Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman, Januar Bakri.
Partai Demokrat Kabupaten Padang Pariaman memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat dan anak nagari, baik yang ada di kampung maupun yang beraktivitas di rantau untuk ikut dalam kontestasi Pilkada tahun depan. Sebagai partai papan atas yang memiliki empat kekuatan kursi di DPRD daerah itu, Demokrat ingin Padang Pariaman lima tahun mendatang jauh lebih baik.
Ketua Tim Pilkada DPC Partai Demokrat Padang Pariaman Amir Husin menyebutkan, pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati telah dimulai sejak Rabu (25/12) dan berakhir Selasa (31/12). Rentang waktu itu disepakati bersama dalam rapat internal DPC Partai Demokrat. Tentunya, sesuai pula petunjuk dan arahan dari DPD dan DPP Demokrat.
Dia memastikan, bahwa setiap tokoh yang mengembalikan formulir langsung sekalian membacakan visi misinya di hadapan kader dan pengurus partai serta simpatisan yang dibawa oleh tokoh bersangkutan. "Visi misi ini penting, agar partai ini tahu mana tokoh yang mampu untuk dijadikan calon kepala daerah nantinya yang akan diusung oleh Demokrat," kata Ketua Badan Kehormatan DPRD Padang Pariaman ini.
Menurut Januar Bakri, dalam Pilkada tahun depan partai yang ia pimpin jelas membutuhkan partai lain untuk dapat mengusung satu paket pasangan calon bupati dan wakil bupati. Untuk ini, dia selalu membangun komunikasi politik dengan berbagai pimpinan partai politik, terutama yang memiliki kekuatan kursi di lembaga wakil rakyat.
"Saat ini peta kekuatan politik masih cair dan dinamis," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman ini. Penerimaan bakal calon yang dilakukan Demokrat adalah bagian terpenting, sekaligus menandakan ikutnya partai ini dalam ajang Pilkada serentak yang dihelat tahun depan.
Darmon
Seharusnya Kabupaten Padang Pariaman sudah maju dan sejahtera. Namun, kenyataan hari ini bertolak-belakang dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sejarah panjang daerah ini dalam pergulatannya, melahirkan beberapa daerah, konsep ke depan harus jadi acuan dalam melangkah menata daerah ini ke arah yang lebih baik lagi.
Politisi PAN Sumatera Barat, H. Darmon menyampaikan hal itu, Selasa (31/12) dihadapan tim Pilkadan dan kader Partai Demokrat. Dengan suara lantang yang menjadi khasnya mantan anggota DPRD Sumbar itu menyampaikan gagasannya jika terpilih jadi Bupati Padang Pariaman dalam Pilkada tahun depan, membuat keluarga besar Demokrat menaruh harapan.
Bagi Darmon yang telah pernah jadi anggota DPRD Padang Pariaman dua periode, pemberdayaan ekonomi masyarakat mutlak adanya. "Kita punya potensi pertanian dan pesisir pantai yang panjang, yang keberadaannya belum tergarap secara maksimal. Nah, ini butuh kajian bersama, sehingga ekonomi masyarakat kuat dan bersaing," ungkapnya.
"Contoh yang paling nyata, setiap rumah masyarakat kita punya lahan yang cukup luas tetapi kosong alias tidak ada tanaman apa-apa selain kelapa yang merupakan peninggalan yang tua-tua dulunya," ujar dia. Persoalan lemparan hasil pertanian, Pemkab harus punya Perusda. Bagian ini harus serius karena Padang Pariaman sangat banyak aliran irigasi, batang air dan sungai sehingga ini akan mendatangkan makan tambahan pokok bagi masyarakat dan menimbulkan gizi yang cukup untuk kebutuhan hidup.
Dia melihat, sangat sedikit batang air yang ada di samping rumah masyarakat yang termanfaatkan. Untuk mendapatkan ikan masyarakat masih harus bergantung ke pasar yang jauh dari rumahnya. Pemerintah Padang Pariaman akan menganggarkan dan merealisasikan dengan RPJM dengan Dinas Perikanan yang akan ditunjuk merealisasikan dengan program yang jelas dan tegas, sekaligus dengan pengawasan yang tepat.
Begitu juga soal pendidikan. Ekonomi dan pendidikan, katanya, saling berkaitan. Sangat tidak mungkin pendidikan anak-anak akan sukses, bila ekonomi masyarakat masih jauh dari harapan. "Untuk ini, perlu kesediaan pupuk yang terjangkau, harga pertanian yang mampu memicu gairah pertanian itu sendiri," ulas Darmon.
Menurut Darmon, untuk mewujudkan ekonomi Padang Pariaman yang sejahtera lahir dan batin, harus memulainya dengan kehidupan keagamaan. Pemerintah menggerakkan, memfasilitasi masyarakatnya untuk bisa memakmurkan masjid, mengatasi berbagai penyakit masyarakat dan kekhawatiran terhadap lost generation. Kehilangan generasi emas ini harus ada gerakan massal dari seluruh lini, dan hanya kekuasaan Allah yang akan menggerakkan bupati dengan stakeholdernya sampai ke nagari dan ulama semuanya.
M. Yusuf
Nama M. Yusuf Sikumbang barangkali tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. Mantan Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Pekanbaru tiga periode ini terkenal sebagai "petarung handal" dalam politik. Pernah dua kali ikut Pilkada di kampungnya, yakni tahun 2005 dan Pilkada 2010.
Pilkada serentak 2020, Yusuf memastikan dirinya ikut kembali dalam pusaran politik praktis. Dia mendaftar ke banyak partai politik, termasuk ke Demokrat Padang Pariaman, dan berharap partai itu bisa mengusung putra Sungai Limau yang pernah jadi anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB tersebut.
Sebelumnya, Yusuf juga telah mendaftar sebagai calon bupati di Partai NasDem. Mengusung slogan "Padang Pariaman Bangkit", Yusuf ingin daerahnya maju, mandiri, sejahtera, berakhlakul karimah yang berlandasan iman dan taqwa. "Padang Pariaman itu harus bangkit," katanya. Bangkit ekonomi, bangkit infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Kita harus gerakkan semua elemen," lanjutnya.
Menurut pria kelahiran 27 September 57 tahun silam ini, jika diamanahkan memimpin Kabupaten Padang Pariaman, ia menginginkan pembangunan berbasis nagari. Anggaran daerah pada APBD lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan di 103 nagari. "Pemerintah pusat membantu nagari, pemerintah Padang Pariaman juga harus membagi pembagunan di seluruh nagari," ulasnya.
Terkait pencalonan dirinya di Pilkada, Yusuf telah menyatakan sikap secara resmi kepada masyarakat di kampung dan di perantauan. Ia mengklaim telah mendapatkan restu atau dukungan dari masyarakat Padang Pariaman di seluruh perantauan di Indonesia.
Bujang Pendawa
Nama ini sangat familiar di Kabupaten Padang Pariaman. Mantan anggota dewan dari Partai Golkar ini mengaku satu dari dua kader Golkar yang akan ikut Pilkada serentak tahun depan. Tak heran, saat dia mendaftar ke Demokrat, sejumlah tokoh Golkar, seperti Achmad Syukri, Hendri Gusvira ikut mengantarkannya ke partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Kita berharap, Demokrat bisa berkoalisi dengan Golkar dalam mengusung calon pasangan calon kepala daerah dan wakil nantinya," kata dia. Memang, katanya, untuk Pilkada Padang Pariaman tak satupun partai yang bisa jalan surang dalam mengusung pasangan calon ke KPU. Untuk ini, perlu kerjasama.
Bujang Pendawa dikenal punya banyak pengalaman kepemimpinan. Beraktivitas di DPD Partai Golkar Padang Pariaman sejak lama, pernah jadi Walikorong Puncuang Anam, Tandikek, Kecamatan Patamuan, dan lama bergelud di Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Padang Pariaman, serta sejumlah pengalaman organisasi lainnya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Tri Suryadi
Nama Tri Suryadi, satu dari sekian banyak bakal calon Bupati Padang Pariaman periode 2020 - 2025 kian melambung. Anggota DPRD Sumatera Barat dari Gerindra ini telah memantapkan langkahnya untuk ikut bersaing dalam Pilkada yang akan dihelat akhir tahun depan. Semua partai politik yang membuka pendaftaran pun didatanginya, agar dapat dukungan dalam hajatan serentak lima tahun sekali itu.
Wali Feri, begitu anak muda kelahiran Bangkinang, Provinsi Riau 31 Juli 1973 ini akrap disapa, merasa dapat dukungan dan sokongan dari berbagai pihak untuk maju dalam Pilkada. "Kini, situasi politik masih sangat cair dan dinamis. Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Makanya, dalam memantapkan langkah ini, saya ingin calon wakil itu ditetapkan secara bersama," kata dia.
Komunikiasi politik terus dilakukannya. Termasuk komunikasi lintas partai yang kemungkinannya bisa berkoalisi dalam mengusung paket kepala daerah nantinya. Wali Feri termasuk tokoh muda yang karir politiknya sangat mulus. Pulang dari rantau 2006, dia memulai terjun di politik dengan kepercayaan pemuda kampungnya, Pinjauan, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau.
Setahun memimpin organisasi pemuda, masyarakat memintanya jadi walikorong. Lewat pemilihan, anggota DPRD Padang Pariaman periode 2014 - 2019 ini pun terpilih jadi Walikorong Pinjauan. Hanya tiga tahun jadi walikorong, 2007 - 2010, suksesi Pilwana di Pilubang pun hadir. Sebagai anak muda progresif, masyarakat pun memintanya maju dan ikut dalam pemilihan walinagari tersebut.
Sang dewi fortuna lagi berpihak pada Wali Feri. Pilwana 2010 Pilubang dimenanginya. Jabatan yang seharusnya diembannya selama enam tahun itu, akhirnya dilepaskannya pada 2013, lantaran diminta jadi Caleg pada Pemilu 2014. Pilihannya tepat dan tembus. Hasil Pemilu 2014, Wali Feri resmi jadi anggota DPRD Padang Pariaman. Bersamaan dengan itu, juga hadir delapan orang walinagari aktif dan non aktif yang masuk ke kancah legislatif.
Lima tahun di DPRD Padang Pariaman, nama Wali Feri kian meroket. Nama aslinya Tri Suryadi sepertinya tak lagi populer. Untuk ini pula, dalam suksesi Pemilu 2019, dia sengaja memasang baliho dengan nama Wali Feri. "Padahal jadi walinagari dan walikorong saya hanya sebentar. Tetapi nama wali ini agaknya menjadi sakral di tengah masyarakat, sehingga tak bisa hilang begitu saja, meskipun saya tak lagi menjabat walinagari," ungkapnya.
Dia mengajak semua tokoh masyarakat dan pimpinan partai politik di Padang Pariaman untuk menyatukan visi dan misi. "Orang pintar sangat banyak. Tetapi yang mampu jadi pemimpin itu amat sulit. Untuk itu butuh kebersamaan kita dalam membangun Padang Pariaman lima tahun mendatang," sebutnya.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang ini selalu memulai karirnya dari bawah. Dari ketua pemuda korong, ketua PAC Gerindra Kecamatan Sungai Limau, sampai ke Wakil Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman. Artinya, konsep membaur bersama masyarakat menjadi modal dasarnya dalam meniti karir.
Januar Bakri
Di DPRD dan DPC Partai Demokrat Padang Pariaman, nama Januar Bakri tak asing lagi. Hingga saat ini, putra asli Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai ini telah tiga periode jadi wakil rakyat. Satu periode penuh, tepatnya 2014-2019 anak muda gagah ini jadi pimpinan dewan bersama politisi Golkar, Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa dan Mothia Azis Datuak Nan Basa.
Sebelumnya, di penghujung periodesasi DPRD Padang Pariaman 2009-2014 sendirian dia menjadi Ketua DPRD, lantaran tiga pimpinan dewan dan Sekwan tersandung persoalan hukum. Dengan ini, tentu Januar Bakri sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di daerah pemilihannya; Batang Anai, Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang atau Dapil II Padang Pariaman.
Tak ada yang menghambatnya. Tiga periode di dewan itu dijalaninya dengan mulus bagaikan air mengalir. Kini, Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman itu memantapkan langkahnya untuk beralih ke eksekutif. Soal terpilih atau tidak, itu jalan lain. Yang utama, tiket untuk maju, separohnya sudah ada, yakni empat kekuatan Demokrat di DPRD daerah itu.
Sebab, untuk mengusung satu paket, harus ada delapan kursi dewan yang dipunyai partai politik. "Sebagai ketua partai, saya telah melakukan berbagai komunikasi dengan pimpinan partai lain, agar bisa nantinya berkoalisi. Komunikasi dengan Golkar, PPP, PKB, PKS dan partai lain cukup baik dan harmonis," kata dia.
Modal sosial yang dipunyai Januar Bakri lumayan memadai. Putra kelahiran Buayan 1973 ini lama beraktivitas di KNPI Padang Pariaman, organisasi sayap Partai Demokrat, Bamus Nagari Buayan Lubuk Alung serta sederet organisasi lainnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar