Rabu, 14 November 2018

Persoalan Minta Uang Sangat Membahayakan Sudah Pernah Diberikan Surat Peringatan Konflik Internal Panwascam Lubuk Alung Terus Terjadi

Lubuk Alung--Ada yang tak beres dalam internal Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Sejak awal kehadiran lembaga pelaksana pemilu 2019 untuk kecamatan itu banyak menimbulkan konflik. Baik sesama Panwascam dengan jajaran dibawahnya, Panitia Pengawas Lapangan (PPL) di tingkat nagari, maupun Panwascam dengan sekretariatnya.
"Kami merasa kurang nyaman. Kalau ada acara yang sifatnya menguntungkan, selalu antara para Panwascam dengan Sekretariat saling rebutan," kata Maizel, anggota PPL Nagari Lubuk Alung. Seperti, kata dia, saat akan dilakukan acara sosialisasi pengawasan di salah hotel di Lubuk Alung. Seharusnya, undangan untuk peserta tentu Sekretariat yang menghandel, setelah ditandatangani Ketua Panwascam. Ini tidak. Langsung para Panwascam itu yang menghandel.
Terjadilah, lanjutnya, yang jadi peserta sosialisasi itu orang yang menurut Panwascam mau mengikuti. Atau istilah kasar mana yang patuh sama dia. "Saya sendiri hadir, itu lewat Sekretariat, yang langsung Kepala Sekretariat Medi Hendra yang mengasih kabar, lantaran tak punya undangan tertulis," tegasnya, Kamis (15/11) kemarin.
Maizel mengaku kewalahan, lantaran banyaknya rekannya sesama PPL yang mengadu, soal kesewengangan yang dilakukan tiga Panwascam Lubuk Alung tersebut. "Ini, seorang PPL yang uangnya diminta oleh Panwascam sehabis acara sosialisasi Rp100 ribu," tegas Maizel. Maizel merasakan akan ada pernyataan bersama dari seluruh PPL, dan tak tertutup kemungkinan kawan-kawan ini akan mengundurkan diri. Begitu pula di jajaran Sekretariat, banyak pula yang merasa kurang nyaman ulah tingkah Panwascam tersebut.
Anisa Sartika, PPL Balah Hilia mengaku sehabis menerima uang dari panitia setelah acara, langsung diminta Rp100 ribu oleh Fauzi, anggota Panwascam Lubuk Alung. "Kasih ke Rita Silvia. Yang lain sudah membayar," kata Nisa menirukan ucapan Fauzi saat uang diminta oleh Panwascam.
Ketika Nisa menanyakan uang apa namanya, Fauzi langsung menjawab. "Alah, dapat uang anda saja dalam acara ini tak mau pula bayar. Pokok bayar, karena yang lain sudah pada membayar," ujar Nisa lagi.
Fauzi, anggota Panwascam Lubuk Alung saat dikonfirmasi mengaku tidak pernah minta uang. "Siapa yang bilang itu. Salah. Tak ada pungutan apapun dalam acara itu. Nantilah kita ketemu," kata dia singkat.
Sementara, Ketua Panwascam Soni Nevendra menyebutkan, acara sosialisasi itu persoalan internal Panwascam bersama jajaran. Tak ada iyuran, dan tak ada pula segala macamnya. "Ini murni internal kami. Nanti saya hubungi lagi," ujar dia menjawab Singgalang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman Anton Ishaq menilai persoalan di internal Panwascam Lubuk Alung telah berlangsung lama. "Kita telah memberikan Surat Peringatan (SP) I kepada tiga Panwascam tersebut. Ini tinggal lagi persoalan Sekretariat yang tak kunjung diselesaikan oleh Sekretariat kabupaten," kata dia.
Menurut Anton Ishaq, dirinya tidak bisa menyalahkan Panwascam, dan tak bisa pula menyalahkan Sekretariatnya. "Kalau memang ada bukti soal uang yang diminta Panwascam itu, sangat berbahaya, dan bisa mengamcam eksistensinya. Oke, saya cek kebenarannya secepat mungkin," kata dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar