Minggu, 14 Februari 2016

Pol PP Padang Pariaman Amankan Pelajar yang Keluyuran

Hadapi Ujian Sekolah
Seluruh SD di Sintuak Toboh Gadang Gelar Belajar Tambahan

Sintuak--Menjelang di laksanakannya ujian sekolah, seluruh SD di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman mengencangkan ikat pinggang, dengan membuat aturan tambahan belajar bagi murid kelas enam di sore hari. Tentunya, demikian itu dilakukan agar hasil ujian nantinya mampu menjadikan SD di kecamatan tersebut yang terdepan di daerah ini.
    Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Irmadi kepada Singgalang menjelaskan, bahwa upaya yang dilakukannya bersama seluruh kepala sekolah SD dan guru kelas enam itu, adalah ingin mencapai yang terbaik.
    "Memang ujian sekolah waktunya masih lama, yakni sekitar bulan Mei nanti," kata dia. Namun, upaya pengejaran target harus diupayakan dari sekarang, dengan membuat belajar tambahan di sore hari khusus bagi murid kelas enam.
    Irmadi yang didampingi Pengawas Pendidikan Agama Suardi Aminsyah itu menilai, belajar sore, di samping memberikan ikatan pada murid agar tidak bermain begitu saja, juga untuk mematangkan semua mata pelajaran yang akan di-uji-kan nantinya pada saat ujian sekolah.
    Sebagai Kepala UPT Dinas Pendidikan di kecamatan itu, Irmadi bersama Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan terus melakukan pemantauan di seluruh SD. "Kita ingin, semua sekolah melakukannya, demi masa depan murid yang akan mengakhiri pendidikan dasarnya," ujar dia.
    Untuk itu, Irmadi minta dukungan semua pihak, terutama para orangtua murid dan masyarakat Sintuak Toboh Gadang, agar pelaksanaan belajar tambahan ini berjalan dengan baik, sesuai impian bersama UPT Dinas Pendidikan dan pelaksana pendidikan itu sendiri. (501)

Pol PP Padang Pariaman Amankan Pelajar yang Keluyuran

Parit Malintang--Untuk kesekian kalinya Kantor Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman menjaring pelajar yang keluyuran, kelayapan pada jam belajar. Operasi penertiban ini dilakukan dalam rangka menekan angka kenakalan remaja, sekaligus untuk menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
    Pada tahun ini, Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan operasi penertiban pelajar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sungai Limau, Lubuk Alung, Enam Lingkung, dan Kecamatan Nan Sabaris.
    Setidaknya, sebanyak 35 orang siswa telah terjaring dalam razia tersebut. Para siswa terjaring saat sedang main di warnet pada jam belajar. Bahkan ada yang sedang keluyuran, dan nongkrong di warung kopi.
    Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Padang Pariaman M. Taufik mengatakan, pelajar yang keluyuran di warnet, warung kopi, luar area sekolah, tidak lagi menjadi tanggungjawab sekolah. Pihak sekolah hanya bertanggungjawab saat siswa berada dalam pagar sekolah.
    "Sementara, umumnya orangtua berfikir, setelah anaknya pamit untuk berangkat ke sekolah sudah menjadi tanggungan lembaga pendidikan itu," kata Taufik. Kepedulian terhadap dunia pendidikan dan mengurangi angka bolos, dan kenakalan remaja, Pol PP melakukan razia. "Jadi, mereka yang keluyuran saat jam belajar langsung kita tangkap," ujarnya.
    Para siswa yang terjaring, di berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak lagi bolos di sekolah, dan selanjutnya di serahkan kepada orangtua/wali dan pihak sekolah untuk pembinaan lebih lanjut.
    M. Taufik minta pihak sekolah untuk memberikan bimbingan dan pembinaan lebih lanjut. Bahkan, orangtua siswa ada pula yang di minta untuk menjemput anaknya ke markas Satpol PP di Parit Malintang.
    Katanya lagi, kegiatan penertiban ini akan terus berlanjut hingga ke kecamatan lainnya. Jika perilaku kurang baik para siswa itu tidak cepat diantisipasi, maka di khawatirkan dapat merusak generasi muda dan mencerminkan wajah kurang bagus terhadap dunia pendidikan di Padang Pariaman. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar