Selasa, 05 Juni 2018

Sertijab di Lubuk Alung Sembilan Walinagari Dihadapkan dengan Banyak Persoalan

Lubuk Alung--Pasca dilantik Kamis lalu, sembilan Walinagari di Kecamatan Lubuk Alung, Selasa (6/6) kemarin ikuti prosesi serah terima jabatan, dari Pejabat Walinagari yang menjabat selama beberapa bulan sebelumnya.
Sembilan walinagari yang serah terima jabatan itu, Nagari Lubuk dari Pejabat Walinaagri Devid ke Walinagari Hilman H, Pasie Laweh dari Pejabat Roni Abdillah ke S. Datuak Rajo Bulan, Pungguang Kasiak dari Mulyadi ke Dodi Marten.
Selanjutnya, Sikabu dari Hikmat ke Budi Saputro, Aie Tajun dari Purna Irwan ke Syahribul Rahmat, Balah Hilia dari Nasrizal ke Syafruddin, Sungai Abang dari Amril Us ke Ichwan Boestami, Singguliang dari Irmanto ke Jusri Mansyah, dan Salibutan dari Zetra Ainil Fitri ke Jahidir.
Serah terima jabatan yang berlangsung di Kantor Camat Lubuk Alung langsung dipimpin Camat Ali Amri, dihadiri Wabup Suhatri Bur, dan sejumlah tokoh masyarakat dan diakhiri dengan buka puasa bersama.
Wabup Suhatri Bur mengucapkan selamat kepada sembilan Walinagari yang telah mengikuti serah terima jabatan demikian. "Langsung konsolidasi, mantapkan langkah untuk masa depan nagari masing-masing,' kata Suhatri Bur yang juga Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini.
Suhatri Bur mengharapkan kepada Walinagari itu untuk langsung bekerja. Jangan berleha-leha, dan jangan terlalu larut dengan eforia. Waktu pelaksanaan pekerjaan tinggal enam bulan efektif. "Tugas berat menanti di pundak masing-masing walinagari karena anggaran tahun 2018 tinggal enam bulan lagi," ujarnya.
Wabup juga mengingatkan agar penggunaan DD dan ADN secara transparan, akuntabel karena banyak lembaga pemeriksa yang mengawasi termasuk LSM, media massa dan masyarakat. "Semua mata mengawasi pekerjaan Walinagari. Ada Kepolisian, Kejaksaan, BPK, BPKP, Inspektorat, DPMD, LSM dan masyarakat," katanya lagi.
"Butuh kerjasama dan peran serta seluruh masyarakat agar dapat memaksimalkan dana nagari dengan bertanggungjawab," katanya mengajak. Wabup juga mengingatkan Walinagari untuk terus menggiatkan gotong royong, karena gotong royong di Padang Pariaman sudah menjadi rujukan atau contoh di Sumatera Barat.
Menurutnya, Lubuk Alung sebuah kecamatan yang punya banyak persoalan. Sebagai masyarakat heterogen, tentunya banyak persoalan itu sebuah dinamika. Tinggal bagaimana para walinagari bersama semua pihak saling bekerjasama menuntaskan persoalan yang patut untuk diselesaikan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar