Lewat Pendidikan di SDLB YFKF
Anak Berkebutuhan Khusus Itu tak Boleh Merasa Minder
Sungai Limau--Banyaknya anak-anak penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus yang tak terurus pendidikannya, membuat Bakhrial Eri merasa tersentak dan prihantin. Keprihatinanya itu dia buktikan langsung dengan mendirikan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) pada tahun lalu, guna menampung anak-anak demikian.
"Kita tak ingin, anak-anak berkebutuhan khusus ini merasa mender. Orangtuanya harus punya optimisme, bahwa anaknya perlu pendidikan khusus pula," kata Bakhrial Eri, yang sejak SDLB yang bernaung di bawah Yayasan Fastabikul Khairat Fisabilillah (YFKF) itu berdiri telah punya 12 orang murid.
Meskipun tempat belajarnya di pinggir pantai Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman itu masih numpang di gedung milik Aisyiyah Muhammadiyah, tak membuat Bakhrial Eri patah semangat untuk terus berjuang, bersama para guru dan kepala sekolahnya dalam membangun masa depan anak-anak tersebut.
Bakhrial Eri yang juga Kepala UPTD Keluarga Berenca Kecamatan Batang Gasan itu menjelaskan, bahwa yayasan yang didirikan pada tahun lalu, yang khusus menaungi SDLB demikian, semata-mata untuk berbuat yang terbaik di tengah masyarakat. "Semua anak-anak yang masuk ke sekolah ini tak dipungut bayaran sama sekali. Alhamdulillah, atas inisiatif para penyelenggara sekolah ini, ada saja pihak yang ikut serta dalam hal kemajuannya," ungkap dia.
Dia merasa senang, karena yayasannya dapat sambutan yang cukup luar biasa oleh masyarakat Sungai Limau dan sekitarnya. "Alhamdulillah, anak-anak berkubutuhan khusus di bagian wilayah ini tidak ada lagi yang tidak bersekolah. Dan malah, sebagian dari anak peserta didik SDLB ini telah ikut berbagai lomba olahraga di tingkat Sumatera Barat," sebutnya.
"Jadi, saat jam belajar tiba, para orangtua telah berdatangan ke sekolah ini untuk mengantarkan anaknya. Nanti, sorenya pun mereka menjemput kembali anaknya yang telah selesai belajar," cerita Bakhrial Eri.
Bakhrial Eri ingin lembaga pendidikan yang dikelolanya itu bisa membina dan mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus. Sebab, pada hakikatnya, penyandang disabilitas ini harus mendapat pendidikan seperti orang biasa. "Anak-anak tersebut ingin pula seperti orang normal, dan itu harus dilakukan pembinaan khusus," katanya.
Sekarang ini, katanya, ada empat orang guru dan kelapa sekolah untuk mendidikan anak-anak demikian. Pendidikan dilakukan Senin sampai Sabtu yang dimulai pada pukul 14.00 wib sampai pukul 17.00 wib.
"Pendidikan luar biasa ini diasuh empat orang guru. Kepala Sekolah-nya; Sri Ulfa Niyanti. Semuanya dengan senang hati memberikan materi. Berkat ketekunan guru dan kepala sekolah memberikan pelajaran kepada anak-anak, dan sudah ada yang bisa mengikuti lomba pada acara HUT RI," jelas Bakhrial Eri.
Untuk tahun ajaran ini, tambah Bakhrial Eri, pihaknya menerima murid baru pada awal Juli nanti. Dan nantinya, semua anak-anak akan diasramakan di sekolah. Untuk itu, bersama majlis guru, dia mengharapkan bantuan dari masyarakat maupun pemerintah untuk keberlangsungan pendidikan itu. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar