Senin, 25 Februari 2019

Letakkan Pondasi Karakter Bangsa Pesantren Jamiatul Mukminin II Diresmikan

Sintuak--Berbagai masalah bangsa yang terjadi saat ini, banyak terkait dengan masalah moral masyarakat yang rusak. Harus diakui, menumbuhkan generasi yang bermoral dalam kehidupan berbangsa sangatlah sulit. Penanaman moral tersebut harus dimulai dari rumah tangga atau pendidikan di pesantren.
Demikian diungkapkan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Senin (25/2), ketika peresmian Pondok Pesantren Jami’atul Mukminin II di Surau Rimbo Tolang, Korong Toboh Baru Toboh Gadang, Nagari Toboh Gadang Timur, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Peresmian dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Pimpinan Pondok Pesantren Jami’atul Mukminin Azwar Tuanku Sidi, para caleg dari berbagai partai dan tingkatan, jamaah dan umat Islam lainnya.
Menurut Ali Mukhni, pembangunan pesantren menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Padang Pariaman. Karena pembangunan pesantren menyangkut pembangunan moral generasi masa depan bangsa. Pembangunan pesantren juga sejalan dengan pembangunan karakter bangsa. “Pembangunan moral ini memang sulit. Butuh waktu dalam keberhasilannya. Besok masyarakat minta bangun jalan, lalu dibangunkan jalan. Selesai segera. Pembangunan fisik dapat dilaksanakan dengan segera dan jelas hasilnya. Sedangkan pembangunan moral tidak bisa. Pembangunan moral butuh waktu dan proses yang panjang. Karena itu, Pemkab Padang Pariaman serius memberikan perhatian terhadap  pembangunan moral melalui pesantren,” kata Ali Mukhni, bupati dua periode ini.
Di sinilah pentingnya kehadiran pesantren, kata Ali Mukhni. Pesantren selalu mendidik santrinya dengan karakter yang baik, santun, berintegritas.
Wakil Gubernur Nasrul Abit menambahkan, visi pertama dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memimpin Sumatera Barat adalah menata kehidupan yang harmonis berdasarkan agama dan budaya dengan berpedoman kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK). Kenapa tidak fisik visi pertama itu. Karena di visi itulah terletaknya mewujudkan karakter bangsa. “Kehadiran pesantren Jami’atul Mukminin yang didirikan oleh Buya Azwar Tuanku Sidi adalah bagian dari meletakkan pondasi karakter tersebut. Karena di pesantren anak-anak dibina supaya memiliki karakter yang baik, seperti memiliki integritas, santun dan sopan dalam kehidupan sehari-hari. Jarang terdengar alumni pesantren menjadi maling,” tutur Nasrul Abid.
Pimpinan Pesantren Jamiatul Mukminin Buya Azwar Tuanku Sidi sebelumnya menyebutkan, peresmian pesantren ini sekaligus memperingati Maulud Nabi Muhammad Saw. “Tadi malam (Minggu, 24/2/2019), berhasil dihimpun dana dari bungo lado sebanyak Rp63.350.000. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pesantren,” kata Azwar.
Kini pesantren Jamiatul Mukminin sudah memiliki santri 73 orang. Sampai sekarang masih belajar di surau Rimbo Tolang dan bahkan ada yang di teras surau. Pesantren ini dimulai setahun ini. Sedangkan pesantren Jamiatul Mukminin sebelumnya di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang tetap menjalankan aktifitas belajar kitab kuning.
“Sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan ke depan, di pesantren Jamiatul Mukminin yang diresmikan ini sistem belajar sudah klasikal, berkelas. Sedangkan di Jamiatul Mukminin di Nagari Sintuak masih sistem halaqah. Dengan peningkatan sistem belajar tersebut, diharapkan pesantren Jamiatul Mukminin II ini bisa lebih berkembang dan banyak diminati santri yang ingin mendalami ilmu agama,” tutur Azwar Tuanku Sidi menambahkan. (501) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar