Lubuk Alung--Menghadapi gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang terdiri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Padang Pariaman menggelar Dialog Politik Bersama Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Tokoh Masyarakat Perempuan di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung, Jumat lalu.
Dialog Politik yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat itu menghadirkan tiga orang narasumber; yaitu Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Nazir, Ketua Komisi I DPRD Sumbar H. Nurnas dan Prof. Nursyirwan Effendi, mantan Dekan FISIP Unand. Dialog dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman yang diwakili Sekretaris Daerah Jonpriadi.
Sekda Jonpriadi mengucapkan terima kasih kepada Badan Kesbangpol Sumbar yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan dialog politik.
"Melalui dialog politik ini dapat mendukung dan membantu upaya Pemkab Padang Pariaman dalam menciptakan iklim demokrasi yang harmonis demi terwujudnya visi dan misi sejahtera dan religius," katanya.
Pemkab Padang Pariaman menyambut baik dilaksanakannya dialog politik bersama pimpinan ormas dan tokoh masyarakat perempuan Padang Pariaman itu. Bupati berharap melalui dialog politik dapat melahirkan berbagai komitmen untuk menciptakan daerah pada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis.
"Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan daerah kita kepada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis, serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai demokrasi terutama bagi pimpinan ormas dan tokoh masyarakat," ungkap Jonpriadi. Bila kita cermati kondisi sekarang, lanjut Jonpriadi, perkembangan demokrasi di Indonesia sangat dinamis. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbukaan arus informasi dan komunikasi yang seiring dengan kemajuan teknologi.
Jonpriadi mengajak semua pihak untuk menyikapi arus perkembangan tersebut dengan meningkatkan peran, fungsi dan tanggungjawab semua elemen masyarakat dalam kehidupan demokrasi dengan cara menjaga dan memelihara kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. "Dalam upaya mencapainya, diperlukan komitmen bersama dalam membangun karakter bangsa, agar terbentuk konsensus/komitmen bersama terhadap nilai nilai kebangsaan yang lahir dan tumbuh dalam kehidupan," papar mantan Kepala Bappeda ini.
Jonpriadi menjelaskan cara membangun karakter bangsa, antara lain meningkatkan kesadaran berbangsa, keluhuran budi pekerti, dan keikhlasan berkorban untuk kepentingan bersama. Jonpriadi juga berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya memecah belah bangsa.
Kepada kaum perempuan, katanya menyambung, harus menjadi pemilih yang rasional dan cerdas, karena pemilih ini adalah bagian yang tidak kalah penting dari upaya menciptakan pemilu yang berintegritas. Kaum perempuan harus mempunyai kesadaran untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu, pemilih benar-benar bisa menilai program yang realistis, mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu upaya secara terus menerus untuk melakukan pendewasaan berdemokrasi melalui pendidikan politik. Upaya tersebut tidak hanya melalui peran partai politik saja, tetapi juga melalui peran pimpinan ormas dan tokoh masyarakat khususnya kaum perempuan," tukuknya mengakhiri. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar