Antisipasi Ketahanan Pangan, Paingan Indah Dapat Bantuan Pemerintah
Sungai Limau--Kelompok lumbung pangan masyarakat Paingan Indah, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman dapat angin segar, berupa bantuan untuk ketahanan pangan di wilyaha itu dari pemerintah, lewan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatra Barat.
H. Ali Akbar, Ketua kelompok itu kepada wartawan, Senin (30/5) menyebutkan, bantuan sebanyak Rp20 juta itu telah ditandatangani, tinggal pencairan uangnya minggu ini. Bantuan itu diberikan, guna membeli gabah anggota kelompok, yang selanjutnya diolah dan disimpan dalam gudang yang telah tersedia.
"Manakala anggota kelompok mengalami gagal panen, maka gabah yang disimpan itulah yang dibagikan kepada anggota bersangkutan, dan selanjutnya dikembalikan pada saat panen berikutnya. Hal ini merupakan sebuah penguatan modal bagi anggota, dalam membangun dunia pertanian yang punya keseimbangan bagi sesama anggota sebanyak 20 anggota tersebut," kata dia.
Menurut Ali Akbar, ada dua kelompok yang dapat bantuan demikian di Padang Pariaman ini. Disamping Paingan Indah dari Sungai Limau ini, juga ada satu lagi kelompok yang ada di Kecamatan Ulakan Tapakis. Sebab, dari sekian kelompok yang ada di daerah bekas gempa itu, kelompok yang dua itu pula yang mendapatkan bantuan untuk pembangunan alat jemur dan pembangunan gudang dari APBD Padang Pariaman tahun lalu.
Ali Akbar melihat, ketahanan pangan yang nantinya disimpan digudang, itu mencapai dua bulan. "Lewat bantuan sarana dan prasarana yang telah kita peroleh inilah kesejahteraan anggota, yang notabene semuanya petani kita tingkatkan. Kita tahu, bahwa kemajuan petani sangat bergantung pada kekuatan kelembagaan dari petani itu sendiri, yang telah dibangun sejak beberapa waktu lalu ini," ungkap Ali Akbar.
Ia berharap, bantuan yang akan dikucurkan dalam minggu ini tersebut mampu membawa perubahan yang signifikan dalam menggarap lahan yang ada di Paingan, terutama lahan yang dipunyai oleh anggota kelompok itu sendiri. "Kita ingin, kelompok ini bisa jadi percontohan dalam memelihara ketahanan pangan di Padang Pariaman ini," harap dia. (009)
-----------------------------------------------------------------
Masyarakat Berharap Bamus Aie Tajun Lubuk Alung Di SK kan
Lubuk Alung--Badan Musyawarah Nagari (Bamus) Aie Tajun Lubuk Alung terbentuk. Kelembagaan yang merupakan perwakilan dari berbagai unsur dan utusan korong yang ada di kenagarian itu adalah bagian terpenting dalam sebuah nagari yang baru saja dimekarkan.
Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman, Nasrizal kepada wartawan, Senin (30/5) menyebutkan, Bamus tersebut telah terbentuk sejak 9 April lalu, dan baru dinaikkan pada Jumat (27/5). Kini telah ditangan Camat Lubuk Alung, dan seterusnya dinaikkan ke Pemkab, untuk di SK kan oleh Bupati Padang Pariaman.
Menurut dia, anggota Bamus yang diusulkan berdasarkan keputusan rapat nagari demikian berjumlah 11 anggota. Masing-masing, PU. Datuak Perpatiah, Ali Amram Datuak Ryk. Batuah, Syamsul Bahri Datuak Ryk. Bungsu, Syamsurizal, Musriadi Tuanku Sutan, Ramandung, Irfa Dunat, Sardiman, Agus Salim, Yelmitrawati dan Kartini.
"Semuanya itu telah memenuhi unsur yang ada dalam kenagarian, seperti niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, bundo kanduang, dan sekaligus urang nan barampek yang selama ini berlaku di Aie Tajun," kata Nasrizal.
Bersama seluruh unsur yang ada dalam kenagarian demikian, Nasrizal berharap, SK Bamus itu bisa dikeluarkan secepatnya, agar seluruh perjalanan pemerintahan nagari ini bisa diselesaikan dengan baik pula. "Setelah keluar SK nya, barulah dibentuk kepengurusannya, dan selanjutnya Bamus itulah yang membentuk panitia pemilihan walinagari nantinya," ujarnya.
Disamping itu, kata Nasrizal, Pemkab Padang Pariaman lewat Bagian Pemerintahan Nagari juga telah menurunkan suratnya untuk pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) nagari. "Namun, karena kelembagaan itu mempunyai banyak orang, maka untuk sementara kita tunggu dulu Bamus yang kini dinaikkan ke Pemkab," sebutnya. (009)
-----------------------------------------------------------
MAS Persada Dambakan Jadi Negeri
Ulakan--Kepala Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Persada, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Zal Khairi Chan berharap sekolah yang dia pimpin tersebut bisa jadi negeri. Pasalnya, sejak sekolah itu didirikan 11 tahun yang silam hingga saat ini terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Baik dari segi jumlah siswa, maupun persentasi masyarakat Padang Pariaman bagian selatan ini yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terletak di Korong Bungo Pasang, Nagari Ulakan ini. "Kini tidak lagi sekedar masyarakat Ulakan dan sekitanya saja yang sekolah disini, tetapi sudah ada siswanya yang datang dari Pakandangan, Ketaping, Kasang, Pauh Kambar, bahkan ada yang dari Sungai Geringging sana," kata dia pada wartawan, Senin (30/5).
Hasil ujian akhir nasional kemarin, kata dia, siswanya lulus 92 persen. Memang, jumlah siswa yang ikut ujian akhir itu jumlah masih terbilang kecil. Tetapi untuk tahun ajaran depan, jumlah siswa yang akan ikut sudah mencapai 100 siswa lebih. Sebab, yang duduk di kelas tiga saat ini telah bertambah jumlahnya dari yang sebelumnya.
"Proses penegerian sekolah yang hingga kini masih diisi oleh guru swasta itu telah lama dinaikkan menurut prosedural Kementerian Agama. Dan kini sedang dalam proses. Kita berharap, dengan sekolah negeri tentu ada semacam keringanan dalam membangun sekolah ini kedepannhya," sebut Ketua Bamus Nagari Ulakan ini.
Walaupun demikian, lanjut Zal Khairi, pihaknya tetap membebaskan uang pembangunan bagi siswa baru. Itu berlaku, sejak sekolah didirikan. Siswa hanya membayar uang SPP sebanyak Rp20 ribu setiap bulannya. Uang itulah yang digunakan untuk operasional sekolah, dan ditambah dengan partisipasi perantau Ulakan yang ada di Jakarta dan daerah lainnya, yang sangat peduli terhadap kemajuan sekolah ini.
Katanya lagi, hingga saat ini pihaknya masih tetap bergabung dengan MAN Lubuk Alung, untuk ikut ujian akhir. Hasilnya pun cukup memuaskan. "Berdasarkan peningkatan jumlah siswa yang terus meningkat, tentu sudah selayaknya sekolah itu di negerikan. Sangat tidak mungkin, dengan jumlah siswa yang berjumlah 100 siswa lebih ini hanya dikendalikan oleh satu guru yang PNS," sebutnya. (009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar