Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mendukung
inovasi yang digagas oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Hendra Aswara dalam rangka percepatan
penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di
Kabupaten Padang Pariaman.
Inovasi yang
diberi nama Please Care Papa atau Pusat Layanan Terpadu Penanganan
Kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Padang
Pariaman merupakan yang pertama di Sumatera Barat. Inovasi ini lahir
sebagai proyek perubahan yang disusun Hendra Aswara selaku Kepala DSP3A yang
sedang mengikuti Pelatihan kepemimpinan Nasional Tingkat (PKN) II di Lembaga
Administrasi Negara (LAN), Jakarta.
“Saya menilai gagasan Kadis Sosial sangat
cerdas. Artinya, Pengentasan kemiskinan harus ada berkolaborasi dengan selurug
stakeholders, OPD, Dunia Usaha, Baznas, Kementerian, Pemprov dan Perantau. Jadi
kita telah ada wadah yang fokus menangani kemiskinan dan PMKS,” kata Ali Mukhni
usai menjadi mentor di Graha Wisesa, LAN Jakarta, baru-baru ini.
Dikatakannya,
bahwa tahun 2018, sebut Ali Mukhni bahwa angka kemiskinan masih 8,04% dari 427
ribu jiwa masyarakat Padangpariaman. Ia yakin hadirnya inovasi Please Care Papa
akan mampu mengurangi jumlah masyarakat miskin berdasarkan data by name by
address yang terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Persoalan kita banyak data yang belum
divalidasi dan diverifikasi terkait data kemiskinan. Untuk itu tugas Dinas
Sosil cukup berat, merangkul seluruh stakeholders untuk mengeroyok bantuan
kepada masyarakat miskin,” kata alumni Harvard Kennedy School di Amerika
Serikat itu.
Kepala
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hendra Aswara
membenarkan bahwa pihkanya akan segera melounching Pusat Layanan Terpadu
Penanganan Kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten
Padang Pariaman pada tanggal 20 Juni 2019 mendatang.
Saat ini sedang finishing sarana dan
prasarana ruang layanan yang respresentatif terdiri dari front office, ruang
tunggu, ruang pengaduan, laktasi, ruang bermain anak dan ramah disabilitas
serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) seluruh layanan. Adapun
nomor pengaduan juga disiapkan yaitu 081211775776.
“Kita juga siapkan SOP seluruh layanan
sesuai rekomendasi Ombudsman Sumbar dan Undang-undang Nomor 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik,” kata Hendra.
Bersamaan lonching pusat layanan, juga akan
diresmikan beberapa inovasi DinsosP3A diantaranya Papa Tampan (Padang Pariaman
Temu Pimpinan dengan masyarakat), Jujurin Saja (Jujur Miskin, Sadar Sejahtera),
Sekolah Ramah Anak dan lainnya.
Ditambahkannya
bahwa DinsosP3A Padangpariaman juga fokus dalam verifikasi dan validasi Basis
Data Terpadu (BDT) masyarakat miskin penerima bantuan sosial seperti Program
Keluarga Harapan (PKH).
“Bulan
lalu, ada empat KK yang sudah Graduasi Mandiri atau telah keluar dari PKH.
Artinya masyarakat sadar bahwa dia tidak layak menerima bantuan karena sudah
mampu. Jadi bantuan kita alihkan kepada yang berhak sesuai aturan yang berlaku,”
kata mantan Kabag Humas itu. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar