Soal Perbaikan Jalan yang Hancur
Kontribusi Pemikiran Anggota Dewan Asal Lubuk Alung Amat Dibutuhkan
Lubuk Alung--Ada memang statamen bersahabat dari anggota DPRD. Biasalah. Tentu dengan bahasanya. Dan pernyataan pemerintah juga dengan bahasanya, bahwa jalan ini akan diperbaiki sepanjang tiga kilometer.
"Bagi kita bukan perbaikan saja yang jadi permasalahannya. Tetapi bagaimana pembangunan atau perbaikan jalan ini tidak terpotong-potong dan dapat dilaksanakan dengan kontruksi yang lebih layak," kata Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung, ketika menanggapi soal perbaikan jalan yang punah akibat aktivitas tambang galian C.
Menurut dia, sesuai kebutuhan tekhnisnya, jalan itu tidak asalan dalam memperbaiki dan melaksanakan perbaikan, seperti hanya memberi bedak sehingga lobang jalan (sementara) dapat di tutup. Kalau dengan itu, enam bulan, maksimal satu tahun, jalan akan rusak lagi dan tentu dengan kambing hitam yang sama; truk melewati jalan yang sudah over load, baik kapasitas maupun kwantitasnya.
Irwandi Sulin yang mantan Rektor Unitas Padang itu mengatakan, bahwa ini alasan masa lalu yang tidak terpakai lagi. "Kita mungkin sudah muak dengan bahasa retorika pembelaan dan pembenaran. Tahu kondisi kebutuhan kualitas bernilai 10 tapi dikerjakan dengan pola bernilai lima. Ya hasilnya juga lima. Dua kali dari beban yang seharusnya dipikulnya, jelas jalan tidak akan mampu menahan," ungkapnya.
Katanya lagi, kondisi dan aktualisasi dinamika kehidupan masyarakat Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman pada akhirnya malah menimbulkan opini miris baru terhadap kebijakan yang dilakukan. Keluar bahasa asal-asalan. Asal selesai saja, pengerjaan jalan tidak dibuat dengan dasar kajian dan analisis.
"Disadari atau tidak, jalan pada jalur ini digunakan untuk jalan hasil tambang galian C (sirtu, dan batubata), maka tentu harus juga didesain sesuai kebutuhannya, jangan desain jalannya dibuatkan untuk kapasitas truk normal. Kita berharap, desainlah jalan ini sesuai dengan kebutuhannya. Jalan ini digunakan untuk akses transportasi sirtukil yang notabene adalah sumber PAD terbesar bagi Padang Pariaman," sebutnya.
Selaku tokoh masyarakat di nagari yang heterogen, Irwandi Sulin ingin tidak menyalahkan siapapun. Perbedaan pendapat, bahwa yang menyebabkan jalan rusak adalah truk pasir, masyakarakat yang sulit diatur dan ukuran kendaraaan yang berlalu lintas tidak sesuai dengan kapasitas tampung jalan, semua orang mengetahui mengenai hal ini, sehingga yang perlu dicarikan solusi yang pintar dan halus, tentu dengan makna masyarakat banyak terlindungi haknya, kehidupan masyarakat tambang dapat berlangsung tanpa menimbulkan gejolak dan pemerintah jangan dipersalahkan.
"Harapan kami kepada anggota dewan, terutama hasil pemilihan wilayah IV atau yang dari Lubuk Alung sendiri dapat berinisiatif melahirkan aturan, paparkan pmikiran selaku wakil kami dengan pemikiran yang jitu, terpakai dan memberi nilai bagi kami masyarakat," harapnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar