Aksi Tambang Illegal Mulai Berakhir
Jalan Hancur Bekas Dilewati Truk Pengangkut Galian Perlu Diperbaiki
Lubuk Alung--Sikap penegak hukum yang tegas, jelas dimotori oleh ketegasan pihak berwajib sehingga dapat terlaksana sampai ke lapangan, berakibat pelaku penambangan sirtukil tidak dapat lagi bermain. Artinya, kepasptian hukum dalam tatalaksana penambangan sirtukil mekanis (menggunakan alat berat), betul–betul terlaksana, walaupun masih ada saja yang melakukan penggalian dalam sungai.
Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung menyapaikan hal itu, terkait soal penegakan hukum soal tambang galian C di Lubuk Alung beberapa waktu lalu.
Dia melihat, melakukan penambangan di sisi lain tanpa titik koordinat perizinan yang jelas ataupun mesin yang beroperasional karena di miliki orang tertentu, saat ini berjalan adil dengan hukum pasti. Kondisi telah membaik. Jalan yang rusak akibat kebebasan masa lalu perlu di pikirkan untuk di perbaiki dan di tingkatkan kualitas mutu kontruksinya.
"Lubuk Alung merupakan wilayah tambang sirtukil. Banyak menyumbang PAD untuk Padang Pariaman. Seharusnya diberikan keadilan bagi masyarakatnya dalam menikmati pajak yang mereka bayar, barupa jalan yang layak dan rancak," ungkapnya.
Setelah izin tambang menjadi keputusan provinsi, ujarnya, maka beberapa tambang tutup. Dengan ketegasan Kapolda yang memerintahkan untuk merahazia mesin/escavator penambangan liar dengan aturan yang jelas dan ada kekuatan hukum di lapangan yang sangat pasti, ada sedikit kemerdekaan rasa bagi masyakat di empat kanagarian di Lubuk Alung.
"Setidaknya lalu lintas truk di ruas jalan Koto Buruak, Singgguling, Balah Hilia, Pasie Laweh mulai berkurang," tegas Irwandi Sulin. Drastis memang karena setidaknya hampir 50 persen lalu lintas truk ini turun. Pola penambangan sirtu beralih dari pola mekanis menjadi pola tambang manual.
Kondisi demikian, katanya lagi, memang tidak pada semua ruas jalan. Seperti yang belum terjamah, adalah ruas jalan Simpang BLKM ke Koto Buruak dan Nagari Sikabu. Di jalan ini tetap saja lalu lintas truk pengangkut galian C riuh, karena di sana masih di lakukan penambangan.
Irwandi Sulin merasakan pupusnya harapan anak nagari di Koto Buruak, Pasie Laweh, Sungai Abang, Balah Hilia untuk berjuang merebut kembali kemerdekaan daerahnya dari sistem jajahan baru. "Dalam penanganan pemeliharan jalan, kita tidak sedang berbicara dalam bahasa komparatif tentang kualitas jalan di wilayah lainnya di Padang Pariaman. Namun ini aktulasiasi dari rasa kecewa yang dalam, atas kondisi kebijakan pada pembangunan/perbaikan sarana jalan. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar