Ingin Mengabdi di Kampung Asalnya
Syamsul Bahri Mundur dari Keanggotaan Bamus Lubuk Alung
Lubuk Alung--Syamsul Bahri Datuak Ryk. Bungsu, salah seorang anggota Bamus Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman yang berasal dari Aie Tajun secara resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Bamus setempat. Dia mundur atas kesadaran, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun pada Rabu, (4/5) lalu, yang ditujukan langsung ke bupati c/q Kabag Pemerintahan Nagari Setdakab setempat.
Kepada Singgalang, Kamis (5/5) di Lubuk Alung, Syamsul Bahri menilai bahwa diri merasa tidak berhak lagi menjadi anggota Bamus Lubuk Alung, sekaitan Aie Tajun telah menjadi unit pemerintahan kenagarian, yang dimekarkan berdasarkan Perda Padang Pariaman belum lama ini. "Dengan telah mekarnya Aie Tajun, jelas tidak ada lagi kepentingan masyarakat Aie Tajun yang saya wakili. Untuk itulah, dengan semangat baru yang ditopang dengan kebersamaan, melihat kepentingan yang lebih besar lagi, saya telah mundur dari keanggotaan tersebut," kata dia.
Menurutnya, surat pengunduran diri itu, disamping diberikan kepada Bupati Padang Pariaman, juga ditembuskan kepada Ketua Bamus Lubuk Alung, Rahmat Tuanku Sulaiman, Camat dan Walinagari Lubuk Alung, serta Pj. Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung. "Kita berharap, dengan adanya sikap seperti demikian, Lubuk Alung bisa bertambah maju. Apalagi dalam waktu dekat ini nagari itu bakal melakukan suksesi kepemimpinan, yakni pemilihan walinagari," ungkap Syamsul Bahri.
Sekaitan itu, Syamsul Bahri minta kepada seluruh jajaran Bamus Lubuk Alung, untuk bisa memberikan yang terbaik. Artinya, kekosongan seorang anggota Bamus, bisa secepatnya diganti, agar tidak berdampak pada proses pemilihan walinagari yang tengah berlangsung. Selanjutnya, Syamsul Bahri mengabdikan dirinya di Aie Tajun Lubuk Alung. Dia ingin memberikan yang terbaik, dalam proses pembangunan Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung yang baru saja dimulai.
Syamsul Bahri melihat Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung yang mulai tumbuh dan insya Allah bisa berkembang. Untuk itu, sebagai orang yang pernah jadi anggota Bamus di Lubuk Alung dulunya, dia bersama pemuka masyarakat, serta pihak lainnya di Aie Tajun Lubuk Alung ingin membuat gran design yang jauh lebih mantap lagi dimasa mendatang. "kita ingin, Aie Tajun Lubuk Alung, disamping telah setara dengan nagari lainnya di Padang Pariaman, juga punya kemampuan untuk berbuat yang lebih," katanya. (dam)
-----------------------------------------------------------------
-Merasa Terpinggirkan
Rajo Sampono Rangkul Tiga Kecamatan Wujudkan Kota Palapa.
Ketaping--Pemegang ulayat Kenagarian Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Bahrum Ryk. Rajo Sampono menilai perkembangan pembangunan yang terjadi di kawasan bagian selatan daerah itu, seperti Lubuk Alung, Batang Anai dan Nan Sabaris cukup strategis dijadikan sebagai sebuah kota, yang setara pula dengan daerah lainnya di nusantara ini.
Hal itu dia lihat, pertumbuhan masyarakat disegala bidang kehidupan diwilayah dimaksud terus berkembang dengan dinamikanya. Untuk itu pula Rajo Sampono mengaku tengah melakukan penjajakan dengan berbagai pihak yang ada diwilayah tersebut, untuk bisa mewujudkan Kota Palapa, yang telah punya sejarah sejak dulunya di Padang Pariaman.
Kepada Singgalang, Kamis (5/4) di Ketaping, Rajo Sampono menilai gagasan itu sebagian besar telah dapat tanggapan dari berbagai pihak, terutama tokoh adat, niniak mamak Lubuk Alung dan Nan Sabaris. "Memang, untuk mewujudkan sebuah kota tidak semudah yang dibayangkan. Namun, paling tidak kita punya niat yang didasari atas perkembangan selama ini yang terjadi diwilayah itu," kata dia.
Rajo Sampono menyebutkan, pertumbuhan yang terus terjadi, diakui banyak pihak, bukan sepenuhnya didorong oleh Pemkab Padang Pariaman. Namun, karena faktor kewilayahan yang terletak pada kawasan perlitasan yang dinilai bagus. "Bahkan sejak dulu, sebagian besar masyarakat Batang Anai merasakan betul betapa kurangnya kue pembangunan dari Pemkab setempat untuk wilayahnya. Hal itu terbukti, pembangunan hanya tertumpu untuk wilayah Pakandangan dan wilayah yang berdekatan dengan kampung mantan Bupati Padang Pariaman tersebut.
Menurut Rajo Sampono, hingga kini pihaknya terus menggalang kekuatan untuk persetujuan tentang Kota Palapa tersebut, khusus di tiga kecamatan demikian. Baik terhadap pihak-pihak yang sedang dikampung, maupun mereka yang tinggal dirantau, yang dinilai pantas bicara banyak dalam soal demikian.
"Disamping pembicaraan secara lisan yang kita lakukan, kita juga membuat konsep tersendiri, yang melibatkan pihak terkait, yang dinilai mampu melakukan hal itu. Sebab, gagasan itu tidak sekedar wacana, tetapi punya plaining yang jelas, ada prosfek yang akan dituju dan bisa dikembangkan dengan potensi yang ada saat ini di kecamatan bersangkutan, untuk bisa berdiri menjadi Kota Palapa," kata Rajo Sampono. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar