Di Padang Pariaman
Jelang UN Banyak Kepala SD yang Pensiun
Padang Pariaman--Pendidikan akan melorot bila disiplin penyelenggara tak ada, manajemen tak jelas. Pendidikan di kalangan Sekolah Dasar (SD) merupakan langkah awal, untuk menentukan masa depan anak didik.
Pemerhati masalah pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman, Suardi Aminsyah Koto merasa khawatir dengan kondisi di sejumlah SD yang ada di daerahnya. "Sekarang, banyak SD yang kepala sekolahnya kosong. Ada pun Plt-nya, tak pula punya SK yang jelas, sehingga tak bisa mengambil keputusan yang strategis," tegas dia.
"Yang lebih krusial itu, dengan tidak adanya kepala sekolah yang akan menandatangani Surat Keterangan Hasil Ujian (SKU) tentu tidak ada. Lalu, bagaimana nasib anak-anak yang akan melanjutkan ke sekolah lanjutan," ujar dia.
Ini yang disebut Suardi Aminsyah kurangnya disiplin dari penyelenggara pendidikan, dan tidak adanya manajemen yang jelas dan tegas, sehingga yang jadi korban anak didik itu sendiri. "Kita tahu, seorang Bupati Ali Mukhni berasal daru guru. Orang yang tahu seluk-beluk dunia pendidikan. Seharusnya, kondisi seperti ini tidak boleh terjadi di Padang Pariaman," tegasnya.
Menurut Suardi, seharusnya SK permanen dan SK Plt harus sama-sama di tandatangani oleh bupati, yang keabsahannya tidak diragukan oleh banyak orang. "Saya dapat bukti, bahwa ada SK Plt kepala SD yang tidak pakai tandatangan bupati," ulasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Padang Pariaman Rahmang saat dikonfirmasi, mengaku banyak kepala SD yang pensiun dan akan memasuki pensiun. Sekarang, pihaknya sedang menyusun itu sekaitan akan dilakukannya UN di tingkat SD.
"Insya Allah, dalam minggu-minggu ini, atau menjelang ujian, semua kepala SD sudah defenitif," ujarnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar