Pembangunan jembatan Kayu Gadang, Kecamatan Lubuk Alung terus dikebut. Saat ini pekerjaan sedang pengecoran pilar satu dari empat pilar yag direncanakan.
Hal tersebut disampaikan Inspektur Hendra Aswara saat meninjau lokasi pembangunan bersama Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Yendri beserta tim.
“Saat ini progress sudah mencapai 31 persen per 26 Juli 2020. Artinya deviasi surplus 18 persen. Pengecoran tapak dan pilar satu sedang dikerjakan,” kata Hendra Aswara di Lubuk Alung, Jumat (30/7).
Hendra mengatakan, pelaksana proyek juga telah memesan dan mendatangkan balok girder yang dipesan langsung dari perusahaan BUMN di Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
Selanjutnya, Hendra mengingatkan agar pekejaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Apalagi pekerjaan pembangunan jembatan tentunya dibutuhkan pondasi yang kuat dengan tujuan untuk menahan seluruh beban jembatan ke dasar tanah.
“Sesuai arahan Bapak Bupati Ali Mukhni, Inspektorat bersama tim BPBD monitoring pembangunan jembatan secara rutin. Tujuananya agar pekerjaan tepat mutu, kekuatan terjamin dan ketepatan waktu,” kata mantan Kadis Perizinan itu.
Hendra juga mengingatkan, agar para pekerja menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) selama pekerjaan berlangsung.
Sementara Kabid Rehab Rekon BPBD Yendri mengatakan, jembatan Kayu Gadang telah dimulai awal April yang lalu. Jembatan sepanjang 100 meter dan lebar tujuh meter dengan sistem beton prategang atau prestressed ini biaya pembangunannya dianggarkan sebesar Rp25 miliar, merupakan hibah dari BNPB.
“Jembatan ini sebagai akses utama menuju Stadion Utama Sumbar yang dalam waktu dekat akan digunakan untuk pembukaan MTQ Nasional,” kata Yendri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar