Rabu, 11 Mei 2016

Pilihlah Pemimpin yang Sesuai Dengan Hati Nurani

Harapan Perantau Piaman
Pilihlah Pemimpin yang Sesuai Dengan Hati Nurani

Pariaman--Pilkada Sumatra Barat dan Padang Pariaman yang akan digelar Rabu (30/6) besok, merupakan tonggak kebangkitan daerah lima tahun mendatang. Semua calon yang maju sangat punya kepentingan untuk mampu memenangkan pertarungan tersebut. Tak satu pasangpun diantara calon tersebut yang ingin membawa kekalahan dalam masalah demikian. Tak ayal lagi, masyarakat banyak menjadi faktor penentu, siapa yang akan dijadikan pemimpin dimasa yang akan datang.
    HM. Sa'ban, S.E, satu diantara sekian banyak perantau Piaman yang begitu peduli terhadap nasib kampung halamannya Piaman nan laweh, berharap banyak hasil Pilkada di Padang Pariaman dan Sumbar bisa sukses dan sesuai dengan pilihan hati nurani masyarakat itu sendiri. "Sebagai daerah yang telah morak-marik akibat hantaman gempa akhir September lalu, Padang Pariaman dan Sumbar butuh pemimpin, yang tidak saja sekedar kemauan, tetapi juga dilandasi dengan kemampuan, punya leadership yang jelas, sehingga kemajuan daerah bisa terwujud dengan baik dan benar," katanya Senin (28/6) kemarin.
    Menurutnya, seluruh calon bupati/wakil bupati dan calon gubernur/wakil gubernur telah melakukan berbagai hal, terkait kemenangan yang sangat mereka inginkan dari hasil pencoblosan yang akan dilakukan masyarakat. "Apapun bentuk kampanye yang dilakukan calon, hendaknya masyarakat pemilih, tidak lagi memilih lantaran faktor x nya, melaikan betul-betul melihat kepentingan daerah yang jauh lebih baik lagi dimasa mendatang. Untuk itulah, kata hati nurani merupakan pilihan yang sangat tepat," ujar Sa'ban.
    Kepada seluruh calon, Sa'ban berharap untuk tidak memberikan hal-hal yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Kampanye siap kalah dan siap menang yang telah dilakukan bersama, jangan hanya sekedar simbol. Tetapi betul-betul dimaknai dengan sepenuhnya. "Sebagai orang yang mencalonkan diri, sang calon itu harus mengerti betul, betapa siapa yang akan menjadi pemimpin itu telah ada di luah mahfudz sana. Semua garis perjuangan telah tertulis dengan utuh. Artinya, konsekwensi apa yang dihasilkan dari Pilkada itu harus diterima dengan lapang dada. Tidak ada dendam dan sakit hati, ketika hal yang terburuk, yakni kalah ketika bersaing menimpa kita," ungkap Dewan Pembina Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman ini.
    Saking begitu pentingan seorang pemimpin yang berkualitas dan sesuai pilihan masyarakat itu sendiri, Sa'ban melihat masyarakat harus mengawal jalannya pelaksanaan dari Pilkada tersebut. Sebab, momen pemilihan sangat rawan berbagai intrik dan tindakan yang akan terjadi. "Sebagai masyarakat Minangkabau, soal pemilihan dan budaya demokrasi sudah sangat teruji. Kita tidak ingin hal-hal yang terjadi diluar sana, tidak boleh menimpa ranah Minang, akibat dari pemilihan tersebut. Mari kita jadikan pemilihan, sebagai ajang penguatan nilai-nilai perbedaan pandangan menjadi sebuah kekuatan untuk membangun daerah yang jauh lebih baik lagi," kata Sa'ban. (dam)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar