Selasa, 08 Maret 2016

Padang Pariaman Butuh Pemimpin yang Peduli Dan Tidak Memperkaya Diri

Dalam Pilkada 30 Juni
Padang Pariaman Butuh Pemimpin yang Peduli Dan Tidak Memperkaya Diri

Pariaman--Pilkada Padang Pariaman dan Sumatra Barat yang tidak beberapa hari lagi ini, sungguh menjadi pertaruhan tersendiri bagi masyarakat didaerah yang telah hancur-hancuran akibat gempa akhir Septembrer tahun lalu itu. Betapa tidak, membangun daerah yang cukup parah ini sungguh tidak mudah. Butuh energi yang banyak, yang akan dijalankan bupati/wakil bupati lima tahun mendatang.
    Suharman Datuak Pado Basa, satu dari sekian banyak tokoh masyarakat Lubuk Alung, Padang Pariaman melihat momen Pilkada tahun ini adalah momen yang paling tepat untuk kebangkitan kembali masyarakat terhadap musibah yang terjadi tahun lalu. "Saya sangat sepakat apa yang disampaikan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP), beberapa waktu lalu tentang kepemimpinan Padang Pariaman lima tahun mendatang. Apa yang disampaikannya, sungguh sebuah kepedulian terhadap nasib masyarakat yang menimpa kampung halamannya sendiri," katanya.
    Kepada Singgalang, Senin kemarin di Lubuk Alung, Suharman yang juga mantan Ketua KAN Lubuk Alung ini yakin, masyarakat Padang Pariaman telah banyak yang cerdas dan dewasa dalam soal Pilkada. Sebab, Pilkada kali ini merupakan Pilkada kedua, yang pernah dilakukan masyarakat itu sendiri. "Namun demikian, bagi masyarakat yang samka sekali tidak pernah berpikir tentang siapa yang akan jadi bupati, seperti masyarakat perkampungan misalnya. Inilah yang menjadi tanggungjawab moral dari tokoh masyarakat, niniak mamak untuk memberi tahu, tentang Padang Pariaman lima tahun mendatang," kata Suharman yang didampingi Ketua LPM Lubuk Alung, Drs Ruswan Tanjung.
    Menurut Suharman, siapapun yang akan memimpin Padang Pariaman dari yang enam pasang ini, harus betul-betul orang pilihan. Sebab, mau-tidak mau yang akan berhasil itu hanya satu pasang. Bagi yang berhasil hendaknya mampu merangkul yang belum, dalam melihat arti penting kebangkitan dan kejayaan daerah ini dimasa mendatang. "Untuk itu butuh orang-orang yang berpengalaman, teruji, serta peduli terhadap nasib masyarakat. Jangan sebaliknya, orang yang hanya memperkaya diri, sementara masyarakat banyak yang bertikai dan terus dilanda konplik, tanpa ada penyelesaian yang baik. Belum lagi kemiskinan yang terus melilit masyarakat daerah ini," tegas Suharman.
    Kepada semua calon, Suharman mengajak untuk saling memberikan pelajaran politik yang santun ditengah masyarakat. "Jangan provokasi masyarakat untuk memilih diri kita, sementara hasil karya nyata kita sama sekali belum terlihat oleh masyarakat itu sendiri. Kita tahu, semua calon yang maju saat ini adalah putra-putra terbaik Padang Pariaman, yang punya semangat juang yang tinggi dalam membangun kembali daerah ini kedepannya. Namun demikian, tentu ada yang terbaik dari yang baik. Itulah yang perlu diketahui banyak orang hingga ke pelosok nagari, sehingga masyarakat tidak salah dalam menentukan nasibnya sendiri yang akan ditangani bupati mendatang," tegas Suharman lagi.
    "Ada dua hal yang selalu terjadi dalam kehidupan. Keberhasilan dan kegagalan. Jadi, keberhasilan apa yang telah ditorehkan bupati lama, harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga, dalam meningkatkan peranserta bupati mendatang. Begitu juga, kegagalan bupati yang lama harus diambil hikmah dan pelajaran, untuk segera ditindak lanjuti perbaikannya. Kita tahu, bahwa selama 10 tahun berkuasa di Padang Pariaman, disamping banyak keberhasilan, juga tidak sedikit kegagalan yang harus dibenahi dimasa mendatang," ungkap Suharman lagi.
    Yang penting, lanjut Suharman, bagaimana keberhasilan dan kegagalan bupati lama sama-sama dijadikan landasan dalam membangun kembali Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi. Keberhasilan dan kegagalan itu tidak terlepas dari sifat kemanusiaan yang melekat dalam diri pemimipin dan orang kebanyakan. Itulah fitrah manusia, sebagai hamba-Nya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar